Bismillahirohmaanirrokhim..
Ini
adalah sedikit ceritaku,, setelah dinyatakan lulus dari sekolah menengah atas,
bukanya senang karena udah dinyatakan lulus e malahan istilahnya kalau bahasa
sekarang yakni galau. Dalam setiap
sholat aku sempatkan untuk do’a mau dibawa kemanakah langkahku selanjutnya
setelah lulus ? melalui perdebatan dengan kedua orang tuaku, yang bapaku
kepinginya aku dipesantren seperti kakakku yang nyantri sejak atau mulai
pertama aku massuk sekolah dasar sampai aku mau lulus sekolah menengah atas.
Sedang ibuku kepingin aku kerja atau kuliah di salah satu perguruan tinggi yang
ada di Kudus.
Paragraph
kedua ini saya ceritakan bagaimana bias kok tiba-tiba aku kuliah di Jogja.
Ceritanya
berawal dari ketidak sengajaanku untuk datang ke jogja yang niat pertamanya
mengantar teman sekolahku di MAN 01 KUDUS yakni mujib, zamroni, dan bahrul yang
akan mendaftar di salah satu universitas swasta yang ada di jogja, nah ketika
sampai di universitas yang dituju, mulailah mereka mendaftar dan mengisi formulir
pendaftaran (tapi si bahrul tidak ikut mendaftar karena ternyata dia sudah
mempunyai tujuan awal, kuliah juga sih..tapi tidak bareng sama kami). E karena
aku ikut masuk diruang pendaftaran mujib sama zamroni akhirnya aku tertarik
juga untuk mencoba mengisi formulir pendaftaran yang ditawarkan petugas penjaga
PMB.
Mulailah
ada pengumuman dari hasil tes PMB yang kukerjakan, wah ternyata hasilnya
lulus..waduh aku mulai bingung dengan hasil itu, kenapa g bingung ? setelah
itukan pastinya akan melengkapi administrasi, sedang oarng tuaku lagi belum
ada, wah ternyata tanpa sepengetahuanku bapak menjual anak kerbau untuk biaya
aku..ya Alloh..betapa seriausnya bapakku mendukung aku. Singkat cerita setelah
uang dikasihkan ke aku, aku dianter oleh omku ( Musta’in) om Musta’ain adalah
omku yang paling dekat sama aku disbanding dengan omku yang lain. Terimakasih
om..
Selanjutnya
adalah cerita dikampus UTY fakultas Sains dan Teknologi, dikampus inilah saya
mulai belajaar di kota pelajar (jogja), dan sekaligus aku tinggal dikampus
sebagai takmir masjid kampus fakultas sains dan teknologi UTY. Disita aku mulai
kenal orang-orang yang aku anggap baru dalam hidupku, diantaranya adalah pak
Maryono(satpam kampus), mas Ali Romly(senior takmir masjid kampus), dan dua
lagi yakni Lukwan dan Syukur(mahasiswa dari Pemalang). Tidak lama aku mulai
adaptasi dan mulai dikenal dosen-dosen dan banyak mahasiswa, maklum…soalnya
selain jadi takmir masjid dikampus aku juga kuliah sambil bantuin ngabsenin
dosen-dosen yang bertugas pada saat jadwalnya masing-masing, selain itu aku
juga disuruh bantuin menjaga perustakaan setiap hari sabtu dan minggu. Dan
perlu diketahui, ternyata semua itu juga ada honornya lho…wah lumayan gaji
pertama di jogja. Dari itu semua hikmahnya adalah aku bias mengenal hamper
semua dosen-dosen yang mengajar di UTY. dosen dosen di UTY baik baik dan penuh dengan kekeluargaan..
Di
UTY..aku belum memahai diriku sendiri, entah itu karena apa, aku blum
tau..semula berawal dari aku masuk jurusan teknik sipil di UTY, yang katanya
jurusan itu msih blum menjadi jurusan yang membuat yakin mahasiswanya. Dari itu
semua aku mulai bimbang dan pada akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari
kampus UTY yang penuh dengan kenangan bersama teman-teman dan dosen-dosen yang
udah aku kenal.
Setelah
lepas dari UTY aku sementara waktu berada atau tinggal di masjid yang terletak
di Condong Catur, Sleman,Yogyakarta. Disinilah aku mulai kenal orang-orang baru
seperti mas Tpik, Soffa, Ali, Ulil, Bu Radhio, Pak Darul Falah, Pak Khoirudin.
Kesemuanya adalah orang-orang terdekat di masjid kampong tersebut. Disitu juga
aku bersama-sama teman-teman mulai mengajar TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’an).
Dan disitu pulalah aku pernah ketipu dan kehilangan sepeda. Sepedaku adalah
kendaraanku saat aku pergi k kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kelanjutan
dari kisah ini masih dalam proses tungggu episode yang akan dating..
Barokallohu
fi umrikum
0 komentar:
Posting Komentar